Disqus for langgart

Kutitipkan Anakku Belajar di Sekolah, Biar Aku Bisa Kerja

Bedjo selesai menghadiri pertemuan komite sekolah yang diselenggarakan oleh pihak sekolah swasta dimana anaknya belajar menimba ilmu. Lalu ia pergi ke tempat biasa nongkrong, disitu nampak Kiai Cungkring sendirian.

Secara tiba- tiba Bedjo berkata pada sambil menunjukan telunjuknya ke arah Kiai Cungkring, "Rumah itu harus sinergi dengan sekolahan."

Wah...pasti barusan dapat wejangan dari pihak sekolah dan tidak hanya wejangan semacam itu, pasti lebih. Berhubung yang kamu ingat, bahkan sangat tertanam pada pikiranmu hanya itu saja. Apakah kiranya perlu jawaban yang bisa memuaskanmu, sehingga pikiranmu dapat tercerahkan. Akan tetapi aku bukanlah laki-laki pemuas.

Pihak sekolah ada benarnya, cuman banyak salahnya. Perlu ditekankan dan dipahamkan adalah kita mensekolahkan anak itu untuk apa atau anakmu kamu sekolahkan supaya kamu dapat bebas bekerja. Sehingga aktifitasmu tidak terganggu. Lain lagi kalau prinsipnya menitipkan anak untuk belajar dan sekolah menjadi salah satu bagian kecil dari tempat menimba ilmu.

Bahkan proses belajar di sekolah terbatas pada ruang dan waktu belajar.  Anak-anak memiliki ruang dan waktu yang paling utama yakni di rumah bersama keluarganya.

Jadi pernyataan tersebut kurang pas, yang paling pas yakni sekolahan harus sinergi dengan rumah.

Hanya pola pembelajarannya yang memang berbeda, kalau sekolah memiliki kurikulum dan sistematis. Bagaimana dengan sistem pendidikan keluarga anda?

Jangan biarkan anak-anak kita sepenuhnya diambil pihak sekolah. Sedikit-sedikit anak bilang kata Pak Guru, Bu Guru, maupuan kata Ustadz atau Ustadzah. Jadilah orang tua yang terbaik bagi anak-anakmu, sekaligus guru bagi anak-anakmu. (Lukni An Nairi)

18/08/2018

Post a Comment

0 Comments