Disqus for langgart

Kuliah Perutangan, Pemerintah Gagal Capai Target RPJM Bidang Ekonomi

KULIAH PERUTANGAN

KETIKA zaman mahasiswa nama Awalil Rizky sudah populer di kalangan kelompoknya Cungkring. Meski ia tinggal di Jogja, jika ke Semarang ia selalu menghidangkan kemampuannya di bidang ekonomi, dari persoalan ideologi kapitalisme hingga monoter. Apalagi soal utang, ia sangat piawai dalam hal perutangan.

Kebetulan di Grasia Hotel ada kuliah umum yang diisi oleh beliau, maka Cungkringpun mengambil peran jadi mahasiswa dan mengikuti kuliah umum tersebut. Di pojok sebelah kanan bagian depan ia duduk ditemani pakar sosiologi MH Rahmat.

Awalil Rizky mengatakan salah satu cara mengukur prestasi pemerintah tiap periode adalah membandingkan kinerjanya dengan target yang ditetapkannya sendiri dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Waduh gaswat, ini seperti kita merencanakan membuka warung angkringan. Apakah angkringan yang kita buka sesuai target yang ditetapkan, kalau angkringan soal untung dan rugi. Lebih gaswat lagi soal ukur-mengukur, kalau mengukur panjang dan lebar bagi masyarakat sih kecil. Apalagi menghitung duit pasti pada bisa semuanya, itu kalau ada duitnya.

Ruangan Hall Ashoka mulai bergetar, kursi dan meja bergoyang dingin melihat Raja Ashoka sedang menyeruput air putih mendengarkan kuliah umum tersebut.

"Rencana teknokratis pemerintah hanya 1 target yang tercapai yaitu tingkat inflasi, 13 target lainnya tidak tercapai dari 15 indikator," tutur Awalil yang saat ini menjadi Tim Penyusun Pokja Transisi Jokowi-JK.

Raja Ashoka tidak perduli dengan hal itu, yang terpenting pembangunan infrastruktur terus digenjot. Bagi masyarakat untuk mengukur prestasi kinerja pemerintah adalah suatu hal yang nampak, misalnya orang dianggap kaya kalau punya rumah gedong, mobilnya memenuhi garansi sampai jalan umum, dan dipagar tertulis "Awas Anjing Galak dan Rumah terpasang CCTV."

"Soal utang, utang pemerintah lebih besar dari yang direncanakan," pungkas ahli perutangan.

Cungkring benar-benar menikmati kuliah umum tersebut, ini seperti kuliah empat semester dengan jumlah seratus SKS.

"Seharusnya aku dikasih gelar Honoris Causa (HC), ucap Cungkring

"Betul itu, KH. DR. Cungkring, S.Pd.I. Jadi saat naik panggung baca puisi, kan keren dipanggil nama itu," sahut Sedulur Cungkring yang barusan pulang dari menunaikan ibadah haji.

"Tapi haji dulu ya."

#Cungkring Sabtu (29/09/2018)

Post a Comment

0 Comments