Disqus for langgart

Lukman Sepakat Pemilu Diulang

SEPAKAT, PEMILU DIULANG

Kita masih sibuk dengan angka-angka yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ada beberapa angka seperti pengelembungan angka dan pengurangan angka. Sehingga penghuni media sosial baik di Facebook, Whatshapp, Twitter hingga Instagram isinya penuh dengan angka-angka.

Apakah orang-orang penghuni kampung juga sibuk dengan angka-angka. Untuk memastikan hal itu, mencoba turba. Ternyata hasilnya sama saja mereka sibuk dengan angka-angka.

Cuman bedanya mereka sangat realistis. Jika penghuni media sosial terkait angka-angka yang hanya angka satu sampai seratus. Penghuni kampung lebih dasyat lagi, caleg partai A berani lima puluh ribu, partai B ada yang ngasih enam puluh lima ribu, hingga ada partai lain yang berani seratus ribu.

Lain hari jalan-jalan ke kampung lain, hasilnya sama saja yang mereka bicarakan masih soal angka-angka.

Pak Lukman menuturkan bahwa di kampungnya mendapatkan bantuan paving lima puluh meter, tapi pavingnya sepertinya bekas.

“Lho kok tahu kalau itu bekas,” tanyaku

“Pavingnya ada catnya.”

Begitupun juga dengan penghuni kampung-kampung lain, mereka sibuk dengan angka-angka. Ada yang mempersoalkan bantuan angka yang tidak tuntas hingga angka-angka janji politik. Angka-angka menjadi menu spesial gelar acara pesta demokrasi.

Angka-angka mulai depresi dan bahkan bisa saja mengalami kegilaan. Ia dianggap curang, dicaci, dan dibenci. Untung saja angka-angka bertemu Opa Irama, iapun diberikan obat anti galau yakni obatnya iman dan takwa.

Apa lebih baik pesta ini kita ulang? Ya jangan, angka-angka itu nantinya makin sedih. Pesta ini sudah menelan anggaran biyaya mencapai 25 triliun.

Akupun mencoba bertanya ke beberapa penghuni kampung. Dan hasilnya mereka sangat setuju kalau pesta demokrasi diulang.

“Apa tidak kasihan caleg yang sudah jadi dan partai yang naik suaranya,” tanyaku

“Mereka kan sekadar wakil. Ini soal angka-angka.”

Nanti yang usaha MMT, Kaos dan beragam perangkat APK biar dapat job lagi, tim sukses biar kerja lebih giat, dan kampung-kampung dapat tambahan bantuan. Serta semua penggerak biar ramai kembali.

Soal biyaya pesta demokrasi itu sangat mudah, negara kita masih dipercaya dalam hal utang mengkutang. Kemarin saja pemerintah membayar bunga utang Rp. 70,6 triliun.

Itu masih bunga, negara kita masih punya beragam tanaman, minyak, tambang, dan bahkan laut yang luas.

#PadepokanLanggart
Jumat (26/04/2019)

Post a Comment

0 Comments