Situasi Papua saat ini makin memanas, semenjak isu rasis didengungkan.
Sehingga seperti membangunkan macan tidur. Beragam aksi demonstrasi digelar, di
kota-kota besar dan ibu kota sendiri kena imbasnya. Tidak hanya korban nyawa
dari pihak kepolisian, pasar dibakar, bahkan gedung-gedung pemerintahan dan ruang
publik turut menjadi korban.
Diskriminasi rasial terhadap orang Papua semakin memicu konflik, kasus
awalnya yang terjadi di Surabaya Jawa Timur berbutut panjang ke berbagai
daerah.
Semua banyak yang menunggu pidato Presiden menanggapi persoalan Papua
yang hingga kini belum terselesaikan. Kabar baik bagi rakyat Indonesia akhirnya
hadir. Saat Presiden meninjau wilayah yang akan dijadikan Ibu Kota baru di
Kalimantan Timur memberikan keterangan pers melalui pidato kenegaraan di Ibu
Kota baru tersebut.
Berikut ini pidato singkat Presiden dalam menanggapi persoalan Papua.
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi rakyat Indonesia
Salam NKRI Salam Pancasila
Saat ini kita sedang mengalami duka oleh karena konflik Papua. Ada satu
prajurit TNI Gugur, dan beberapa polisi mengalami luka-luka. Maka sebelumnya
marilah kita doakan semoga yang gugur menjalankan tugas negara diberkan tempat
terindah di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Bagi
aparat kepolisian yang mengalami luka-luka, semoga segera sembuh dan dapat
berkattifitas seperti biasanya.
Di Ibu Kota baru ini saya ingin menyampaikan perihal tanggapan
Pemerintah Indonesia atas massa aksi demonstrasi Papua. Aksi tersebut dengan
mengkibarkan bendera bintang kejora beberapa point diminta yakni soal refrendum
dan menentukan nasib sendiri atau bahasanya ingin merdeka dalam artian
memisahkan diri dari Negara Republik Indonesia.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa masyarakat Papua dalam pemilu presiden
kemarin telah mendukung saya sepenuhnya dengan perolehan 90%. Lawan saing saya
Bapak Prabowo Subianto hanya mendapatkan 311.352 suara, sedangkan saya
mendapatkan suara 3.021.713 di Povinsi Papua
Ini apa artinya? Tentu rakyat Indonesia memahaminya, bawasanya
masyarakat Papua sangat membutuhkan peran saja untuk melanjutkan pemerintahan
ke depan.
Jika ada isu soal tambang dan kekayaan alam Papua yang dikuasai negara
dalam pembagiannya tidak merata, hal itu adalah salah besar. Pertanyaannya adalah
siapa yang menikmati tambang Papua? Yang menikmati tambang Papua itu tidak
serta merta seluruh rakyat Indonesia, tapi pemilik Freeport yakni Mc Morran
yang saat ini tinggal di Aizona Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Senator Mc
Cain. Pemilik Freeport juga turut andil membiyayai Donald Trump dalam
kampanyenya menjadi Presiden Amerika.
Jadi merekalah yang menikmati.
Maka marilah bersama-sama kita nikmati keterjajahan ini. Dan kita
bangsa Indonesia hanya bisa berdoa, semoga kita bisa menjadi bangsa yang
berdaulat. Soal kapan waktunya berdaulat, saya tidak tahu. Biar Tuhan
memberikan petunjuknya.
Demikian pidato kenegaraan menanggapi persoalan Papua. Jika ada
kelebihan dan kekurangganya saya mohon maaf.
Wassalamulaikum Wr Wb
Salam NKRI
Salam Pancasila
Gelodakkkk….diaaarrr
Wah…ternyata saya dikagetkan dengan polah tingkah kucing. Padahal saya
lagi membayangkan Presiden lagi pidato kenegaraan di Ibu Kota baru. Namanya
bayangan, pasti akan lenyap seketika. Ini tandanya saya harus memberi makan
kucing. (Lukni An Nairi)
0 Comments